Kamis, 17 November 2016

analisis aksi 4 november

Nama : Haris Munandar
NPM : C1021511RB1002
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi
Univ : Universitas Sangga Buana YPKP

Aksi 4 november atau yang juga disebut aksi bela Al-Qur'an, terjadi pada 4 November 2016 kemarin. Pada saat itu lebih dari 100.000 jiwa yang notabene umat muslim turun ke jalan-jalan pusat di jakarta, seperti bunderan HI. Aksi para demonstran tersebut bertujuan untuk menuntut agar Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di adili dan dipenjarakan. Karena sebelumnya saat ia melakukan percakapan dengan warga di kepulauan seribu, ia menyatakan bahwa tidak masalah jika warga yang "dibohongi pake surah Al-Maidah 51 dan macem-macem", tidak memilihnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Percakapan itu direkam dan diunggah oleh Pemprov DKI Jakarta di situs Youtube.
Dalam hal ini banyak sekali warga dan pengamat yang mengkritik pernyataan Ahok tersebut, dan menganggap Ahok telah melecehkan Al-Qur'an. Kritik ini tersebar di jejaring-jejaring media sosial seperti Facebook dan Twitter serta mendapat banyak dukungan dari puluhan ribu orang.
Dalam pandangan saya pribadi, jika saya amati dari kata-kata yang Ahok ucapkan, memang menurut saya pun itu adalah kata-kata yang cenderung melecehkan Al-Qur'an. Namun, jika di amati dari maksud dan tujuan Ahok berucap demikian, saya tidak tahu apakah memang Ahok ini berniat untuk melecehkan Al-Qur'an atau nggak. Namun, yang saya garis bawahi, pak Ahok ini tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Harusnya sebagai calon gubernur ini bersikap bijak dalam memilih dan memilah kata-kata yang akan ia ucapkan ketika ia sedang melakukan percakapan dengan masyarakat. Dan harusnya pak Ahok pun sadar ada yang merekam percakapan tersebut yang akan mempublikasikannya. Dan harusnya ia pun tahu bahwa masyarakat iti sensitif dan kritis.

Sabtu, 12 November 2016

Analisis Aksi 4 November

Nama : Haris Munandar
NPM : C1021511RB1002
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi
Univ : Universitas Sangga Buana YPKP Bandung

Aksi 4 November atau yang dikenal sebagai aksi damai, menjadi trending topik di Indonesia beberapa waktu lalu. Itu disebabkan oleh adanya dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Calon Gubernur DKI Jakarta, yaitu Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal Ahok beberapa bulan lalu saat beliau sedang mensosialisasikan programnya di kepulauan seribu.
Saya akan mencoba menganalisis aksi 4 November tersebut dari berbagai sudut pandang, yaitu kelompok sosial, strata sosial, perubahan sosial, dan komunikasi massa.

Kelompok sosial
Dalam masyarakat, terdapat beberapa kelompok yaitu kelompok formal-sekunder, formal-primer, informal-sekunder, dan informal-primer. Dalam aksi 4 November tersebut, kelompok-kelompok itu bersatu padu untuk melakukan unjuk rasa terhadap Ahok atas perbuatannya itu. Mereka tidak membeda-bedakan perbedaan suku, ras, ormas, keluarga, komunitas, dan lain-lain, karena mereka mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk membela Al-Qur;an.

Strata Sosial
Sama halnya dengan kelompok sosial, pada aksi 4 November tersebut juga para demonstran tidak membedakan status sosial mereka. Mereka yang berasal dari kalangan atas tidak memisahkan diri dari mereka yang berasal dari kalangan bawah, begitupun sebaliknya. Mereka berbaur satu sama lain.

Perubahan Sosial
Dalam aksi 4 November tersebut, terjadi banyak perubahan sosial. Salah satunya, umat muslim di Indonesia yang sebelumnya mungkin terpisahkan oleh perbedaan pulau, daerah, suku, ormas, dan lain-lain, pada saat aksi tersebut mereka bersatu untuk membela Al-Qur'an.

Komunikasi Massa
Komunikasi massa tidak bisa lepas dari yang namanya media massa. Dalam menganalisis aksi 4 November, peran media massa sangat besar. Mengapa ? Karena, baik pada saat aksi itu berlangsung maupun setelahnya, berbagai media massa terus memberitakan aksi tersebut supaya para masyarakat yang tak terlibat langsung mengetahui apa yang terjadi. Namun, disayangkan ada beberapa media massa yang tidak objektif dalam memberitakan kasus itu, bahkan cenderung menyudutkan salah satu pihak.


Minggu, 06 November 2016

Pengertian, Jenis, Ciri-ciri Publik

Publik dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Mereka tidak berada dalam satu tempat yang sama dan bahkan mereka tidak saling mengenal. Meskipun mereka mempunyai minat dan perhatian yang sama, belum tentu mereka juga mempunyai pendapat atau opini yang sama.

Dalam Ilmu PR (Public Relations), publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu public internal dan eksternal. Public internal yaitu publik yang berada didalam sebuah organisasi atau perusahaan itu sendiri. Contohnya, publik pegawai (employee public), publik manajer (manager public), publik pemegang saham (stockholder), dan publik buruh (labour public). Sedangkan yang dimaksud publik eksternal yaitu publik yang berada diluar organisasi yang harus diberikan informasi untuk dapat membina hubungan baik (goodwill). Contohnya, publik pers, publik pemerintahan, publik masyarakat sekitar, publik pemasok, publik pelanggan, publik konsumen, publik bidang pendidikan dan umum.

Secara umum, publik dikelompokan menjadi empat. Antara lain :
  • ·         Konsumen, yaitu publik yang menerima produk atau jasa dari suatu perusahaan tertentu.
  • ·         Produsen, yaitu publik yang memberikan input kepada perusahaan, meliputi karyawan, sukarelawan, dan lain-lain.
  • ·         Perancang, yaitu publik yang berfungsi sebagai pengatur melalui setting normal atau standar bagi perusahaan (seperti asosiasi atau departemen pemerintah).
  • ·         Pembatas, yaitu publik yang dalam kondisi tertentu mampu mengurangi dan menghambat keberhasilan perusahaan (seperti competitor, pesaing dan kekuatan lain yang berbahaya).


Adapun ciri-ciri dari publik, antara lain :
  • ·         Kelompok tidak teratur
  • ·         Interaksi tidak langsung
  • ·         Perilaku publik didasarkan pada perilaku individu
  • ·         Anonym (tidak saling mengenal) dan heterogen (dari berbagai kalangan)
  • ·         Mempunyai minat yang sama
  • ·         Minat yang sama tersebut belum tentu mempunyai pendapat yang sama juga.

Selasa, 01 November 2016

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN ANTARA KERUMUNAN, MASSA, DAN PUBLIK


          Pada kali ini saya akan mencoba membahas tentang pengertian dan perbedaan kerumunan, massa, dan publik. Langsung saja kita bahas satu persatu.
          Kerumunan dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang bergabung untuk mengerubungi sesuatu. Diantara mereka tidak berhubungan secara tetap. Karena, objek yang menjadi perhatian mereka yaitu kejadian yang sedang terjadi saat itu saja. Setelah kejadian itu selesai, dapat dipastikan mereka akan meninggalkan tempat tersebut. Contohnya, ketika di sebuah jalan terjadi kecelakaan antara sebuah motor dan sebuah mobil, tentu itu akan mengundang banyak orang. Orang-orang tersebut berkumpul melihat korban kecelakaan tersebut sekaligus menolongnya. Setelah permasalahan tersebut selesai, kumpulan orang itu pun pasti akan bubar. Nah, itulah yang disebut dengan kerumunan.
          Sedangkan yang dimaksud dengan massa yaitu, sekelompok orang yang tidak saling mengenal yang berkumpul di suatu tempat. Dimana, meskipun mereka berasal dari berbagai kalangan atau tidak sama (heterogen), mereka itu tidak bersifat individualistis. Itu dikarenakan mereka mempunyai tujuan yang sama. Contohnya, peristiwa demo besar-besaran pada tahun 1998 untuk menurunkan Presiden Soeharto. Demo tersebut dilakukan oleh para Mahasiswa dari berbagai daerah. Mereka bersatu untuk tujuan yang sama. Nah, para demonstran itulah yang disebut dengan massa.
          Kemudian yang terakhir yaitu Publik. Apa itu publik ? Publik yaitu sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Meskipun mereka tidak berada dalam satu tempat yang sama dan bahkan tidak saling mengenal. Contohnya, di Indonesia pasti banyak yang menyukai atau menggunakan pasta gigi Pepsodent. Mereka berasal dari berbagai daerah, namun mempunyai minat yang sama yaitu menggunakan pasta gigi Pepsodent. Itulah yang dimaksud dengan Publik.
          Setelah melihat dan membaca pengertian dari kerumunan, massa dan publik diatas, kita pasti tahu dong sekarang apa perbedaan dari ketiga submateri tersebut.