Sabtu, 31 Desember 2016

resume presentasi

Nama : Haris Munandar
NPM : C1021511RB1002
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi

Resume presentasi kelompok 1 ( Media dan keluarga )
Peran media massa sesungguhnya adalah untuk mencerahkan mayarakat,menjadi media edukasi supaya khalayak yang mengunakan media tersebut menjadi cerdas, terbuka pikirannya,dan menjadi masyarakat yang maju, ini pun berlaku dalam kehidupan keluarga yang seharusnya menjadi alat untuk mendidik dan mencerdaskan.Tetapi peran media pun tidak selalu positif,adapun hal-hal negatif yang terjadi di keluarga akibat peran yang disebabkan oleh media, contohnya adalah tontonan di televisi yang menjadi konsumsi anak Bahkan seorang anak yang mengakses video yang tidak pantas ia tonton dari HP.

Resume presentasi kelompok 2 ( Media dan anak )
Persaingan bisnis semakin ketat antar Media, sehingga mereka sering mengabaikan tanggung jawab sosial,moral & etika.
Jadi, Siapa yang Seharusnya Mengurangi Menonton TV dan mengawasi pengaksesan anak terhadap internet ?? Semua dan setiap orang. Karena akibat buruk yang diberikan oleh TV dan internet tidak terbatas oleh usia, tingkat pendidikan, status sosial, keturunan dan suku bangsa. Semua lapisan masyarakat dapat terpengaruh dampak buruk dari TV dan internet, orang tua, anak-anak, si kaya ataupun si miskin, si pintar dan si bodoh, mereka dari latar belakang apa saja, tetap terkena dampak yang sama.
Seharusnya instansi pemerintah, instansi pendidikan, instansi agama, keluarga dan individu semua bersama-sama mendukung program ‘Hari Tanpa TV’ serta “Internet sehat” saat ini, untuk membangun bangsa yang lebih baik.

Resume presentasi kelompok 3 (Media, pornografi, dan perempuan)
Peran media massa di zaman modern ini sangat erat kaitannya dengan masalah pornografi. Mengapa demikian ?? Karena tak dapat dipungkiri di zaman ini banyak sekali situs-situs yang berbau pornografi dalam media massa, khususnya internet. Meskipun sebenarnya pemerintah telah berusaha memberantas kasus tersebut, namun tetap saja ada oknum yang nakal yang mengunggah situs-situs yang tidak layak ditayangkan tersebut.
Dan masalah yang paling disoroti dalam kasus pornografi yaitu perempuan. Mengapa ?? Karena, kebanyakan dari kasus yang terjadi gara-gara adanya situs porno tersebut, entah itu pemerkosaan atau pelecehan, dan yang lainnya, itu biasa nya disebabkan karena seorang perempuan yang berpakaian terlalu seksi. Meskipun tidak semua kasus tersebut disebabkan oleh perempuan saja, namun setidaknya kasus tersebut dapat dicegah dengan salah satunya yaitu perempuan memakai pakaian yang tidak mengundang syahwat para pria.

Resume presentasi kelompok 4 (Media dan gaya hidup)
Media masa merupakan media informasi yang disampaikan melalui media cetak, elektronik, dan media online. Dengan adanya media sangat bermanfaat diantaranya memberikan informasi, hiburan, dan media pendidikan.
Dengan seiring perkembangan dan kemajuan media masa juga mengubah gaya hidup didalam masyarakat diantaranya yang dahulu berbelanja dipasar sekarang lebih banyak berbelanja ke mall, karena belanja dimall lebih nyaman dan bersih. Jadi dengan adanya media masa sangat berpengaruh terhadap gaya hidup didalam masyrakat.

Jumat, 30 Desember 2016

RESUME BUKU SOSIOLOGI KOMUNIKASI (PROF. DR. H.M. BURHAN BUNGIN, S.Sos. M.Si

Nama : Haris Munandar
NPM : C1021511RB1002
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi

BAB I
FILSAFAT SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Filsafat Sosial, Sosiologi Modern, dan Komunikasi
Pada mulanya kajian tentang komunikasi, apalagi ilmu komunikasi adalah sesuatu yang tak pernah ada dalam khazanah ilmu pengetahuan. Ketika pada mulanya semua masalah manusia masih dalam kajian filsafat, maka komunikasi selain tidak terpikirkan atau belum dipikirkan oleh manusia (laten fenomena).
Banyak pengamat berpendapat bahwa perkembangan teori sosiologi dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran abad pencerahan yang berkembang pada periode perkembangan intelektual dan pembahasan pemikiran filsafat yang luar biasa. Pemikiran manusia yang pada awal perkembangannya menaruh harapan yang besar terhadap mitos, logos, dogma, dan kemudian beralih pada logos (pikiran manusia) lagi. Secara singkat sejarah filsafat ilmu pengetahuan mencatat perkembangan-perkembangan tersebut sebagai berikut :
Sebelum yunani kuno (sebelum 600 SM)
Mistik adalah sebuah fenomena fisika yang sebenarnya sudah ditemukan oleh para mistikus pada ribuan tahun yang lalu, sedangkan fenomena yang sama ditemukan oleh para fisikawan modern saat ini. Dalam bukunya Misticism and the New Phisics (2002), Michael Talbot mengatakan bahwa, dalam hal keterkaitan fenomena fisik alam raya, yang berhubungan dengan manusia dan realitas kehidupan manusia, mistik telah mengetahui ribuan tahun yang lalu ketika sains mengetahuinya sekarang.
Manusia memiliki persoalan besar dengan kesadaran dan bahasanya, kesadaran manusia memiliki persoalan dengan pikiran manusia, dimana dalam fisika modern dikatakan bahwa pikiran manusia memiliki tangan dalam dunia objektif manusia. Bahwa pikiran manusia bekerja berdasarkan kesadarannya terhadap alam semesta yang ada, sementara kesadaran manusia memiliki hubungan yang sangat terbatas dengan realitas subjektif dan realitas objektif.
Sesungguhnya kesadaran manusia tentang realitas bergantung pada bagaimana syaraf-syaraf otak kita bekerja, dengan demikian mistik adalah sebuah persoalan biologismanusia dalam menangkap fenomena alam semesta, atau dengan kata lain bagaimana kemampuan biologis manusia menangkap dunia omnijektif adalah persoalan kesadaran manusia. Ini semua adalah problem mistik manusia, terutama ketika kemampuan omnijektif dan kesadaran itu harus dibahasakan.
Dengan demikian, pengalaman manusia satu dengan manusia lain amat berbeda tentang dunia mistiknya. Begitu pula kemampuan manusia satu dengan manusia lainnya amat sangat ditentukan oleh kesadaran dan kemampuan ia membahasakan pengalamannya itu. Ada manusia tertentu yang memiliki kemampuan otak syaraf yang baik sehingga memiliki kesadaran yang kuat terhadap realitas omnijektif, namun ia tidak mampu menjelaskan dengan bahasa karena ruang bahasanya tidak memberi pengalaman untuk menjelaskan persoalan yang dihadapinya itu. Persoalan-persoalan ini kemudian diinteraksikan dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam masyarakat sehingga menimbulkan wacana dan diskursus yang tak habis-habisnya dari generasi manusia satu ke generasi manusia lain. Wacana dan diskursus ini pun amat diwarnai oleh bagaimana wacana dan diskursus itu dibahasakan dalam budaya masyarakat setempat, hal ini menyebabkan cerita-cerita mistik itu beragam antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Jadi dengan demikian persoalan mistik ini adalah sebuah rahasia Allah yang sebenarnya oleh mistikus sudah dapat diungkapkan sejak ribuan tahun lalu. Akan tetapi dalam sains modern saat ini mistik baru mulai menjadi perdebatan ketika fenomena mistik mulai dapat diungkapkan oleh ilmuwan sains modern.
Keterbatasan dan keterlambatan sains modern mengungkap misteri mistik ini disebabkan oleh dua hal utama, pertama, mistik lebih banyak berhubungan dengan realitas “kebatinan” dan kesadaran, dimana tradisi ini lebih banyak ada dalam budaya masyarakat timur. Sedangkan budaya masyarakat barat lebih mengutamakan kekuatan penginderaan manusia dalam menafsirkan realitas. Kedua, ada kaitannya dengan yang pertama, bahwa paradigma sains modern yang terlalu kebaratan, lebih mengunggulkan paradigma positivistic dan semua serba empiris yang diperoleh manusia berdasarkan pengalamannya dengan penginderaan.
Sains barat yang banyak dipengaruhi oleh positivism tidak pernah mengakui pengetahuan manusia yang diperoleh dari kebatinan dan kesadaran yang condong konstruktif sebagai sebuah sains, fenomena itu (oleh mereka) dikatakan bukan ilmu, bisa jadi hanya “ngelmu” (dalam pembahasaan jawa). Persoalan ini sebenarnya sebuah kelemahan paradigm secara keseluruhan, ketika paradigma dominan dapat menjadi alat untuk melegitimasi pembenaran dari apa yang ia lakukan dan menyalahkan yang dilakukanoleh saintis lain. Padahal, tak satupun pengetahuan manusia yang lepas dari upaya manusia membukakan tabir rahasia Allah yang salah satunya berada di alam jagad raya ini. Ini sebenarnya adalah persoalan manusia ketika Allah hanya memberikan pikiran kepada manusia sedangkan rahasia (pengetahuan) alam (jagad raya) ini menjadi tugas manusia mengungkapkannya dengan pikiran pemberian Allah itu.
Ketakutan manusia terhadap mistik adalah sebuah fenomena sains dan pengetahuannya yang belum dapat menjelaskan objek-objek mistik itu sendiri dan bagaimana ia menjelaskannya dengan menggunakan bahasa yang rasional terhadap dirinya maupun kepada orang lain. Sebaliknya, ketakutan itu sendiri adalah konstruksi sosial masyarakat terhadap sesuatu yang “berbahaya” dalam hidup seseorang. Jadi sebenarnya seseorang tidak akan takut terhadap sebuah objek mistik apabila hal itu tidak dikonstruksikan sebagai sesuatu yang membahayakan hidup, menyeramkan, atau menjijikan. Ketidakmampuan individu menerangkan objek mistik dan konstruksi sosial tentang bahaya, keseraman dan menjijikkan, inilah yang menyebabkan ketakutan manusia terhadap objek-objek mistik.
Penjelasan diatas menunjukkan betapa pentingnya mistik pada awal-awal kehidupan manusia. Mistik yang saat ini menjadi kontroversi, pada saat itu menjadi cara memecahkan masalah-masalah kemanusiaan. Mistik adalah kunci solusi dari semua permasalahan seperti transportasi, komunikasi, tatanegara, hukum, pertahanan dan keamanan, ekonomi, agama dan sebagainya.
Yunani Huno (600 SM)
Pada periodesasi sekitar kurang lebih 600 SM periode ini ditandai oleh pergeseran pemikiran dari mitos ke logos. Penjelasan-penjelasan mistik yang berdasarkan kepercayaan irasional tentang gejala-gejala alam bergeser pada penjelasan logis yang berdasarkan pada rasio.
Abad Pertengahan (300 SM-1300 M)
Pemikiran abad pertengahan bercirikan teosentris (berpusat pada kebenaran wahyu tuhan). Para filsuf rohaniawan seperti Thomas Aquinas (1225-1274) dan St. Bonaventura (1221-1257) adalah rohaniawan-rohaniawan yang hendak merekonsiliasi akal dan wahyu. Kebenaran wahyu merek buktikan tidak berbeda dengan kebenaran yang dihasilkan akal. Meskipun Aquinas bersifat netral terhadap dikotomi iman/akal, atmosfer yang meliputi hampir seluruh pemikiran di abad pertengahan memperlakukan akal sekadar sebagai hamba perempuan teologi (ansilla thelogia). St. augustinus (1354-1430) bahkan tidak percaya akan kekuatan akal semata dalam mencapai kebenaran. Kebenaran utama adalah kebenaran teologis yang termaktub dalam wahyu tuhan.
Filsafat Modern (abad 17-19)
Kurang lebih sepuluh abad lamanya pemikiran filsuf dan ilmu pengetahuan berdasarkan rasio direpresi oleh kebenaran teologis yang berdasarkan iman. Kecenderungan ini biasa disebut fideisme, ketaatan buta pada iman. Semangat untuk membebaskan manusia dalam keterbelengguan teologis muncul pada masa yang dikenal dengan nama renaisans. Istilah ini berarti kelahiran kembali. Kelahiran kembali pemikiran filsuf yunani kuno yang otonom lewat mempelajari kembali karya-karya klasik filsuf-filsuf yunani kuno yang selama ini “disembunyikan” dan di monopoli kalangan elite gereja saja.
Positivism (abad ke-20)
Positivism memiliki pengaruh yang amat kuat terhadap berbagai disiplin ilmu bahkan sampai dewasa ini. Pengaruh tersebut dikarenakan klaim-klaim yang dikenakan oleh positivism terhadap ilmu pengetahuan. Klaim kesatuan ilmu. Ilmu-ilmu manusia dan ilmu-ilmu alam berada dibawah payung paradigm yang sama, yaitu paradigm positivistic. Klaim kesatuan bahasa. Bahasa perlu dimurnikan dari konsep-konsep metafisis dengan mengajukan parameter verifikasi. Klaim kesatuan metode. Metode verifikasi bersifat universal, berlaku baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu manusia.
Alam simbolis
Tahapan filsafat yang terakhir ini merupakan reaksi keras terhadap positivism terutama pada asumsi kesatuan metode untuk ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu manusia. Metode positivistic mengasumsikan bahwa objek-objek alam maupun manusia bergerak secara deterministic-mekanis. Manusia lebih dari sekedar benda mati yang bergerak semata-mata berdasarkan stimulant dan respons, rangsangan dan reaksi, sebab dan akibat (behaviourisme). Manusia, menurut Ernest Cassirer adalah makhluk yang memiliki substratum simbolis dalam benaknya hingga mampu memberikan jarak antara rangsangan dan tanggapan. Distansiasi (refleksi) tersebut melahirkan apa yang disebut sistem-sistem simbolis, seperti ilmu pengetahuan, seni, religi, dan bahasa.
Posmodernisme
Adian (2002:13) mengatakan, selain keenam tahapan tersebut dewasa ini berkembang suatu atmosfer pemikiran paling mutakhir yang sering disebut orang posmodernisme. Banyak orang salah kaprah menafsirkan posmodernisme sebagai perkembangan lebih lanjut dari modernism. Kata “pos” pada posmodernisme sering dipahami sebagai “pasca”, “sesudah” dalam pengertian urutan waktu, suatu kemajuan melampaui modernism. Pemahaman tersebut salah kaprah karena posmodernisme justru sangat anti terhadap ide-ide, seperti kemajuan, emansipasi, linieritas sejarah, dan sebagainya. Konsep-konsep tersebut justru yang ditelanjangi habis-habisan oleh para pemikir posmo, seperti Lyotard, Foucalt, dan Derrida.
Sosiologi Modern
Orang yang pertama kali menggunakan kata sosiologi adalah august comte (1798-1857). Erikson mengatakan bahwa, menurut Erikson bukanlah penemu sosiologi modern, karena selain teori sosiologi konservatif banyak dipelajari oleh gurunya Cloude Henri Saint-Simon (1760-1825), Adam Smith atau para moralis Skotlandia adalah sumber sebenarnya sosiologi modern. Namun demikian, comte memiliki jasa yang luar biasa untuk memperkenalkan sosiologi kepada dunia.
Lahirnya Sosiologi komunikasi
Asal mula kajian komunikasi dalam sosiologi bermula dari akar tradisi pemikiran Karl Marx, dimana beliau sendiri adalah masuk sendiri pendiri sosiologi yang beraliran Jerman sementara Claude Henri Saint-Simon, August Comte, dan Emile Durkheim merupakan nama-nama para ahli sosiologi yang beraliran Perancis.
BAB II
RUANG LINGKUP DAN KONSEPTUALISASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia adalah ciptaan Allah, Tuhan yang Maha Esa dengan struktur dan fungsi yang sangat sempurna bila dibandingkan dengan makhluk tuhan lainnya. Manusia juga diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Karena itu manusia disebut sebagai makhluk yang unik, yang memiliki kemampuan sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Disamping itu, semua manusia dengan akal pikirannya mampu mengembangkan kemampuan tertingginya sebagai makhluk ciptaan tuhan yaitu memiliki kemampuan spiritual, sehingga manusia disamping sebagai makhluk individual, makhluk sosial, juga sebagai makhluk spiritual.
Ranah, Kompleksitas, dan Objek Sosiologi Komunikasi
Ranah sosiologi komuniaksi berada pada wilayah individu, kelompok, masyarakat, dan sistem dunia. Dimana ranah ini bersentuhan dengan wilayah lain, seperti teknologi telematika, komunikasi, proses dan interkasi sosial, serta budaya cosmopolitan.
Studi-studi sosiologi komunikasi selain bersifat interdisipliner dan terbuka terhadap sumbangan disiplin ilmu lain, sosiologi komunikasi juga memiliki objek kajian yang terbuka luas setiap saat, seirama dengan cepatnya perubahan-peubahan sosial-budaya dan teknologi media yang berkembang dimasyarakat beseerta semua aspek yang mengikutinya.
Objek formal dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada aspek aktivitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologis yaitu proses sosial dan komunikasi, aspek ini merupakan aspek dominan dalam kehidupan manusia bersama orang lain.
BAB III
STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL
Struktur Masyarakat
Kelompok Sosial


Tipe Kelompok Sosial
kelompok
Sekunder
Primer

Formal
A
B

informal
C
D


Ada 4 kelompok sosial yang dapat dibagi berdasarkan struktur masing-masing kelompok tersebut.
Kelompok formal-sekunder (A). adalah kelompok sosial yang umumnya bersifat sekunder., bersifat formal, memiliki aturan dan struktur yang tegas, serta dibentuk berdasarkan tujuan-tujuan yang jelas pula.
Kelompok formal-primer (B). adalah kelompok sosial yang umumnya bersifat formal namun keberadaanya bersifat primer. Kelompok ini tidak memiliki aturan yang jelas, walaupun tidak dijalankan secara tegas.
Kelompok informal-sekunder (C). adalah kelompok sosial yang umumnya informal namun keberadaanya bersifat sekunder. Kelompok ini bersifat tidak mengikat, tidak memiliki aturan dan struktur yang tegas serta dibentuk berdasarkan sesaat dan tidak mengikat bahkan bisa terbentuk walaupun memiliki tujuan-tujuan yang kurang jelas.
Kelompok informal-primer (D). adalah kelompok sosial yang terjadi akibat meleburnya sifat-sifat kelompok sosial formal-primer atau disebabkan karena pembentukan sifat-sifat diluar kelompok formal-primer yang tidak dapat ditampung oleh kelompok formal-primer. Kelompok ini juga merupakan bentuk lain dari kelompok informal-sekunder terutama menonjol di hubungan-hubungan mereka yang sangat pribadi dan mendalam.
Lembaga (pranata) Sosial
Adalah sekumpulan tata aturan yang mengatur interaksi dan proses-proses sosial di dalam masyarakat. Lembaga sosial memungkinkan setiap struktur dan fungsi serts harapan-harapan setiap anggota dalam masyarakat dapat berjalan dan memenuhi harapan sebagaimana yang disepakati bersama. Dengan kata lain lembaga sosial digunakan untuk menciptakan ketertiban.
Stratifikasi Sosial
Secara umum, strata sosial di masyarakat melahirkan kelas-kelas sosial yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu atas (upper class), menengah (middle class), dan bawah (lower class). Kelas atas mewakili kelompok elit di masyarakat yang jumlahnya sangat terbatas. Kelas menengah mewakili kelompok professional, kelompok pekerja, wiraswastawan, pedagang, dan kelompok fungsional lainnya. Sedangkan kelas bawah mewakili kelompok pekerja kasar, buruh harian, buruh lepas, dan semacamnya.
Mobilitas sosial
Menurut Horton dan Hunt, mobilitas sosial dapat diartikan suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas bisa berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan biasanya termasuk pula dari segi penghasilan yang dapat dialamai oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok.
Kebudayaan
Kebudayaan adalah produk dari seluruh rangkaian proses sosial yang dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala aktivitasnya. Dengan demikian, maka kebudayaan adalah hasil nyata dari sebuah proses sosial yang dijalankan oleh manusia bersama masyarakat.
Proses dan Interaksi Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.
Kontak sosial
Kontak sosial dapat terjadi dalam 5 bentuk, yaitu :
Antara orang perorangan
Antara orang perorang dengan suatu kelompok masyarakat atau sebaliknya
Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat dalam sebuah komunitas
Antara orang perorang dengan masyarakat global di dunia internasional
Antara orang perorang, kelompok, masyarakat dan dunia global, dimana kontak sosial terjadi secara simultan diantara mereka.
Komunikasi
Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu sumber informasi (receiver), saluran (media), dan penerima informasi (audience). Sumber informasi adalah seseorang yang memiliki bahan informasi untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Saluran adalah media yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita. Sedanglan audience adalah seseorang atau kelompok yang menjadi sasaran informasi atau yang menerima informasi.
Proses-proses Interaksi Sosial
Proses Asosiatif
Yaitu sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang perorang atau kelompok satu dengan lainnya, dimana proses ini menghasilkan encapaian tujuan-tujuan bersama.
Kerjasama (cooperation)
Gotongroyong dan kerja bakti
Bargaining
Co-optation
Coalition
Joint-venture
Accommodation
Coercion
Compromise
Mediation
Conciliation
Toleration
Stalemate
Adjudication
Proses Disosiatif
Merupakan proses perlawanan yhang dilakukan oleh individu-individu dan kelompok dalam proses sosial diantara mereka pada suatu masyarakat.
Persaingan
Controvertion
Conflict
BAB IV
PROSES KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT
Komunikasi Langsung
Pada komunikasi langsung (tatap muka) baik antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat, maka pengaruh hubungan individu (interpersonal) termasuk didalam pemahaman komunikasi ini.
Namun demikian, individu yang memengaruhi proses komunikasi tidak lepas dari pengaruh kelompoknya baik yang primer maupun sekunder termasuk pula pengaruh media massa terhadapnya.
Komunikasi Massa
Adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:
Komunikator
Media massa
Informasi (pesan)
Gatekeeper
Khalayak
Umpan balik
Konsep massa
Terdiri dari masyarakat dalam jumlah besar
Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak bisa bedakan satu dengan lainnya
Sebagian besar anggota massa memiliki negative image terhadap pemberitaan media massa
Karena jumlah yang besar, maka mssa juga sukar diorganisisr
Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas
Proses komunikasi massa
Melakukan dan penerimaan informasi dalam skala besar
Dilakukan melalui satu arah
Berlangsung secara asimetris
Berlangsung impersonal (non pribadi) dan tanpa nama
Berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan di masyarakat
Audiensi massa
Terdiri dari jumlah yang besar
Tersebar dimana-mana, terpencar, dan tidak mengelompok pada suatu wilayah
Awalnya tidak interaktif
Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang sangat heterogen
Tidak terorganisir dan bergerak sendiri
Budaya Massa
Nontradisional
Merakyat
Memproduksi produk-produk massa
Sangat berhubungan dengan budaya popular
Budaya massa, terutama yang diproduksi oleh media massa diproduksi menggunakan biaya yang cukup besar
Budaya massa diproduksi secara ekslusif
Fungsi komunikasi massa
Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan control sosial maupun kegiatan persuatif. Pengawasan dan control sosial dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Fungsi sosial learning
Melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.
Fungsi penyampaian informasi
Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi public tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informative tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
Fungsi transformasi budaya
Fungsi transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global.
Hiburan
Komunikasi massa sebagai sistem sosial
Komunikasi massa sebagai sistem sosial memiliki komponen-komponen penting sebagai berikut :
Narasumber sebagai sumber informasi
Public yang mengonsumsi media massa
Media massa, meliputi : organisasinya, SDM, fasilitas produksi, distribusi, dan sebagainya
Aturan hukum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta kode etik yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa
Institusi samping yang tumbuh untuk memberi konstribusi terhadap kegiatan komunikasi massa
Pihak-pihak yang mengendalikan komunikasi massa
Unsur-unsur penunjang lain yang memungkikan berlangsungnya kegiatan komunikasi massa
Peran Media Massa
Dalam menjalankan paradigmanya, media massa berperan :
Sebagai institusi pencerah bangsa atau masyarakat
Menjadi media informasi
Sebagai media hiburan
BAB V
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA MASSA
Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipenuhi atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.
Perubahan sosial terjadi ketika ada kesediaan anggota masyarakat untuk meninggalkan unsur-unsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang baru.
Budaya Massa dan Budaya Populer
Pada umumnya budaya massa dipengaruhi oleh budaya popular. Pemikiran budaya popular menurut Ben Agger dapat dikelompokkan pada 4 aliran (a) budaya dibangun berdasarkan kesenangan namun tidak substansial dan mengentaskan orang dari kejenuhan kerja sepanjang hari; (b) kebudayaan popular menghancurkan kebudayan tradisional; (c) kebudayaan menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi Marx kapitalis; dan (d) kebudayaan popular merupakan kebudayaan yang menetas dari atas.
Kebudayaan popular banyak berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu, seperti pementasan mega bintang, kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan semacamnya.
BAB VI
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA DAN KOMUNIKASI MASSA
Perkembangan Teknologi Media
Riwayat Komunikasi dan Sejarah Kemanusiaan
Riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Menurut Nordenstreng dan Varis, ada empat titik penentu yang utama dalam sejarah komunikasi manusia, yaitu :
Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi tercanggih manusia
Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa
Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis dengan menggunakan alat pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya
Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, televisi hingga satelit.
Perkembangan Komunikasi dan Teknologi Komunikasi
Everett M. Rogers dalam bukunya communication technology; the new media in society, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu : era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terkhir media komunikasi interaktif dikenal media computer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya.
Sementara itu, Sayling Wen membagi media komunikasi menjadi tiga bagian, yaitu :
Media komunikasi antarpribadi
Media penyimpanan
Media transmisi
Sayling Wen mengkategorikan perkembangan awal pada media komunikasi antarpribadi dengan enam media, yaitu : suara, grafik, text, music, animasi, dan video. Sementara untuk media penyimpanan, yaitu : buku dan kertas, kamera, alat perekam kaset, kamera film proyektor, pita perekam video, disk optikal, disket dan hardisk, dan flashdisk. Dan yang terakhir media transmisi dibagi menjadi tiga, yaitu komunikasi, penyiaran, dan jaringan.
Empat Era Perkembangan Komputerisasi
Era komputerisasi
Periode ini mulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer dan mainframe diperkenalkan perusahaan, seperti IBM, ke dunia industry. Kemamuan hitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data. Pemakian computer pada masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menggunakan computer jauh lebih efisien dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa.
Era Teknologi Informasi
Pada era inilah computer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.
Era Sistem Infromasi
Di dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional menuju perusahaan modern terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Pendayagunaan teknologi informasi terlihat sangat mendominasi setiap program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan.
Era Globalisasi Informasi
Pada era ini, tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi.
Media Masa Depan dan Platform Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi membutuhkan platform pengembangan yang jelas di masa depan. Seperti yang dijelaskan didepan bahwa saat ini perkembangan teknologi telematika berada pada situasi anomi, dimana tidak ada platform yang jelas arah pengembangannya. Hal ini disebabkan Karen setiap Negara berlomba-lomba mengembangkan teknologi telematika sesuai dengan pasar nasional maupun internasional. Bahkan perkembangan teknologi tersebut tanpa uji coba manfaat, risiko dan masalah model, namun sudah dipasarkan di masyarakat. Dengan kata lain biaya uji coba dibebankan kepada masyarakat pengguna teknologi itu sendiri. Produsen teknologi telematika bahkan menggunankan masyarakat consumer sebagai laboratorium uji coba kelayakan telematika yang diproduksinya.
Sehubungan dengan itu, perkembangan media baru menjadi kajian tersendiri yang serius dalam aspek-aspek sosial. Denagn kata lain yang paling merisaukan dari pengembangan teknologi telematika adalah dari para ahli ilmu-ilmu sosial. Karena para ahli teknolohi menciptakan teknologi telematika dengan modus melemparkan beban sosial dari teknologi yang diciptakan itu kepada para ahli sosial.
Adopsi Inovasi dan Sikap Masyarakat Terhadap Media
Inovasi berkaitan dengan teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengomunikasikan sesuatu yang baru itu di masyarakat. Teknologi komunikasi ini tidak saja berhubungan dengan media teknologi, namun juga berkaitan dengan pendekatan komunikasi yang digunakan. Media teknologi berkaitan dengan perangkat keras, sedangkan pendekatan komunikasi berhubungan dengan perangkat lunaknya.
BAB VII
MASYARAKAT CYBER
Cybercommunity
1)      Masyarakat Global dan Pembentukan Cybercommunity
Community_masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (teritorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.
2)      Masyarakat Maya; Sisi Lain Kehidupan Masyarakat Manusia
Seluruh ciptaan manusia, maka masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya.
         Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial
         Kelompok Sosial Maya
         Kebudayaan dan Masyarakat Maya
         Pranata dan Kontrol Sosial Masyarakat Maya
         Stratifikasi Sosial, Kekuasaan, dan Kepemimpinan Masyarakat Maya
         Perubahan Sosial dalam Masyarakat Maya
3)      Hyper-Reality; Sisi Lain Masyarakat Maya
Kemampuan teknologi media elektronika memungkinkan perancang agenda setting media dapat menciptakan realitas dengan menggunakan satu model produksi yang oleh Jean Baudrillard (Piliang; 1998: 228) disebutnya dengan simulasi, yaitu penciptaan model-model nyata yang tanpa asal usul atau realitas awal. Hal ini olehnya disebut (hiper-realitas).
B.     Aplikasi Cyber Dalam Kehidupan Masyarakat
  E-government dan E-commerce; dan varian “E” Lainnya
Dalam banyak hal, sistem controlling, penjenjangan karier, pelaporan, pengarsipan, dan aktivitas e-commerce telah dilakukan di berbagai kantor dan kegiatan pemerintahan lainnya di berbagai negara. Saat ini e-commerce dalam konsep yang lebih luas telah berkembang dalam banyak bidang komersial, perbankan, dan usaha-usaha ritel sudah memulai kegiatan ini dengan sangat sukses.
  Cyberlaw sebagai Konsekuensi Cybercrime
Melihat masalah terbesar yang dihadapi oleh cybercommunity adalah cybercrime, maka kebutuhan terhadap cyberlaw menjadi sangat mendesak. Cyberlaw dimaksud adalah perangkat hukum positif yang digunakan untuk mengontrol akselerasi kehidupan dalam cybercommunity.

BAB DELAPAN
REALITAS MEDIA DAN KONSTRUKSI SOSIAL MEDIA MASSA

A.    Diskursus Realitas Sosial
Pada umumnya teori dalam paradigma definisi sosial sebenarnya berpandangan bahwa manusia adalah aktor yang kreatif dari realitas sosialnya. Manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar batas kontrol struktur dan pranata sosialnya di mana individu berasal.
B.     Konstruksi Sosial Sebagai Ilmu Dan Filsafat
Dalam pandangan realisme hipotesis, pengetahuan adalah sebuah heipotesis dari struktur realitas yang mendekati realitas dan menuju kepada pengetahuan yang hakiki. Sedangkan konstruktivisme biasa mengambil semua konsekuensi konstruktivisme dan memahami pengetahuan sebagai gambaran dari realitas itu.
C.    Konstruksi Sosial Media Massa; Kritik Terhadap Berger Dan Luckmann
Substansi “teori konstruksi sosial media massa” adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung sangat cepat dan sebarannya merata.
  Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi
Ada tiga hal penting dalam penyiapan materi konstruksi sosial yaitu:
  Keberpihakan media massa kepada kapitalisme
  Keberpihakan semu kepada masyarakat
  Keberpihakan kepada kepentingan umum
  Tahap Sebaran Konstruksi
Selain media elektronik dan media cetak, sebaran konstruksi juga dapat menggunakan varian media lain, seperti Media Luar Ruangan, Media Langsung, dan Media Lainnya.
  Pembentukan Konstruksi Realitas
  Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas
  Pembentukan Konstruksi Citra
  Tahap Konfirmasi
Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun pembaca dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi.
  Realitas Media; Realitas yang Dikonstruksi oleh Media Massa
Realitas media adalah realitas yang dikonstruksi oleh media dalam dua model; pertama adalah model peta analog dan kedua adalah ,odel refleksi realitas. Model-model itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
o   Model Peta Analog
o   Model Refleksi Realitas
D.    Realitas Sosial Bentukan Media Massa; Iklan Televisi
Dalam dunia pertelevisian, sistem teknologi telah menguasai jalan pikiran masyarakat, televisi menguasai pikiran-pikiran manusia dengan cara membangun teater dalam pikiran manusia (theater of mind), sebagaimana gambaran realitas dalam iklan televisi.
E.     Bahasa Sebagai Realitas Sosial Iklan
Sistem tanda bahasa ini digunakan secara maksimal dalam iklan televisi. Iklan televisi pada umumnya berdurasi dalam ukuran detik, memanfaatkan sistem tanda untuk memperjelas makna citra yang dikonstruksikan.
F.     Sumber Nilai Acuan Konstruksi Sosial Media Massa
Umumnya nilai yang dikonstruksi oleh media massa adalah nilai yang bersumber dari redaktur dan para desk media massa. Kalau dikatakan, bahwa media massa adalah replikasi dari masyarakat di sekitarnya, maka artinya replikasi itu diwakilkan oleh nilai-nilai dan norma yang ada pada redaktur dan para desk media massa tertentu.


BAB SEMBILAN
PARADIGMA KEILMUAN DAN TEORI KOMUNIKASI

A.    Basis Sosial Dan Paradigma Teori Komunikasi
Khazanah keilmuan komunikasi dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial di mana ilmu sosial adalah induk dari ilmu komunikasi, di samping itu juga ilmu komunikasi dipengaruhi oleh ilmuwannya dan stakeholder akademik di sekitarnya.
B.     Jenis Pengetahuan Dan Paradigma Lain Dalam Komunikasi
Jadi, komunikasi adalah suatu ilmu pengetahuan sosial yang memiliki ciri-ciri; berkenaan dengan pemahaman tentang bagaimana orang berprilaku dalam menciptakan, mempertukarkan, serta menginterpretasikan pesan-pesan.
  Pandangan Humanistik
Menurut Littejohn (1996; 11), tujuan humanitas adalah memahami respons subjektif individual. Sains adalah suatu aktivitas “di luar sana” sedangkan humanitas menekankan “di dalam sini”.
  Pandangan Social Science
Dalam berupaya mengoservasikan dan menginterpretasikan pola-pola prilaku manusia pakar ilmu sosial menjadikan manusia sebagai objek studi yang harus diobservasinya.
C.    Pendekatan Keilmuan Dalam Komunikasi
  Pendekatan Unscientific
Pada pendekatan Unscientific umumnya orang menjawab dorongan ingin tahu dan mencari kenbenaran, melalui:
         Secara kebetulan.
         Secara trial and error.
         Melalui otorisasi seseorang.
         Wahyu
      Penemuan Secara Kebetulan
      Penemuan Secara Trial and Error
      Penemuan Melalui Otoritas
      Menemukan Kebenaran Melalui Wahyu
  Pendekatan Scientific
Cara-cara berpikir kritis-rasional merupakan cara-cara perburuan kebenaran melalui pendekatan-pendekatan ilmiah.
         Berpikir Kritis-Rasional
         Penelitian Ilmiah (Scientific Research)
D.    Jenis Teori Komunikasi
  Jenis-jenis Teori Komunikasi
      Teori-teori Umum
         Teori-teori Fungsional dan Struktural
         Teori-teori Behavioral dan Cognitive
         Teori-teori Konvensional dan Interaksional
         Teori-teori Kritis dan Interpretatif
      Teori-teori Kontekstual
         Intra-personal communication
         Interpersonal communication
         Komunikasi kelompok (group communication)
         Komunikasi organisasi (organizational communication)
         Komunikasi massa (mass communication)
E.     Model Dan Proses Komunikasi
  Model Komunikasi
Pertama, model komunikasi linier. Kedua, model komunikasi dua arah. Ketiga, model komunikasi transaksional.
  Proses Komunikasi
Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya.
F.     Lingkup Teori Komunikasi
  Teori Komunikasi Kelompok
  Teori Komunikasi Organisasi
  Teori Komunikasi Massa
  Teori-teori Komunikasi Interpretatif dan Kritis
         Teori-teori Komunikasi Interpretasi
         Teori-teori Komunikasi Kritis
G.    Teori Dan Model Komunikasi Antarpribadi
  Teori-teori Diri dan Orang Lain
o   Persepsi Terhadap Diri Pribadi (Self Perception)
o   Kesadaran Pribadi (Self Awareness)
  Teori Hubungan Antarpribadi (Interpersonal Relationship)
      Memahami Hubungan Antarpribadi
      Teori-teori Pengembangan Hubungan
o   Self Disclosure
o   Social Penetration
o   Process View
o   Social Exchange
H.    Teori Dan Model Komunikasi Kelompok
  Pengertian Komunikasi Kelompok
Kelompok juga memberi identitas terhadap individu, melalui identitas ini setiap anggota kelompok secara tidak langsung berhubungan satu sama lain.
  Karakteristik Komunikasi Kelompok
Karakteristik komunikasi dalam kelompok ditentukan melalui dua hal, yaitu norma dan peran. Norma adalah kesepakatan dan perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berhubungan dan berprilaku satu dengan lainnya.
  Fungsi Komunikasi Kelompok
o   Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial
o   Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok
o   Fungsi persuasi
o   Fungsi problem solving
o   Fungsi terapi
  Tipe Kelompok
Penjelasan ketiga tipe kelompok itu adalah sebagai berikut:
o   Kelompok Belajar (Learning Group)
o   Kelompok Pertumbuhan (Growth Group)
o   Kelompok Pemecahan Masalah (Problem Solving Group)
I.       Teori Dan Model Komunikasi Organisasi
  Pengertian Komunikasi Organisasi
Dengan demikian, komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi di mana terjadi jaringan-jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain.
  Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
a)      Fungsi Informatif
b)     Fungsi Regulatif
c)      Fungsi persuasif
  Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relations)
Secara umum, dalam berbagai hal, pendekatan structural dan fungsional mengenai organisasi hanya menekankan pada produktivitas dan penyelesaian tugas-tugas, sedangkan faktor manusia sebagai variabel dalam suatu pengertian yang lebih luas.
J.      Teori Efek Komunikasi Massa
a)      Stimulus-Respons
b)     Komunikasi Duan Tahap dan Pengaruh Antarpribadi
c)      Difusi Inovasi
d)     Teori Agenda-Setting
e)      Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
f)       Spriral of Silence
g)      Information Gaps
h)     Uses and Gratifications
i)        Teori Uses and Effects
j)        Information seeking
k)     Konstruksi Sosial Media Massa
l)        Laswell Model
K.    Empat Teori Pers
a)      Teori Otoriter
b)     Teori Liberal
c)      Teori Tanggung Jawab Sosial
d)     Teori Komunis Soviet
L.     Teori Komunikasi Dunia Maya Atau Teori Cyebercommunity
Pada bagian lain dalam buku ini telah dijelaskan mengenai persoalan virtual reality, realitas maya, cybercommunity, sebagai akibat langsung dari perkembangan teknologi telematika yang semakin pesat.


BAB SEPULUH
PENELITIAN KOMUNIKASI

A.    Proses Dan Fokus Penelitian Komunikasi
a)      Proses Penelitian
b)     Focus Penelitian
B.     Pendekatan penelitian
a)      Pendekatan Kualitatif
         Desain Penelitian Kualitatif
b)     Pendekatan Kuantitatif
         Format Desain Penelitian Kuantitatif
         Analisis Kuantitatif
C.    Metode Penelitian
Penelitian komunikasi memiliki objek dan proses serta pendekatan yang spesifik, sehingga kecenderungan memilih metode pun terdapat perbedaannya.


BAB SEBELAS
EFEK MEDIA MASSA

A.    Efek Media Yang Terencana
Efek media massa yang dapat direncanakan bias terjadi dalam waktu yang pendek atau waktu yang cepat.
B.     Efek Media Yang Tidak Terencana
Efek media massa yang terjadi tidak terencana dapat berlangsung dalam dua tipologi, yaitu terjadi dalam waktu cepat dan terjadi dalam waktu yang lama.


BAB DUA BELAS
MEDIA MASSA DAN MASALAH-MASALAH SOSIAL

A.    Mistisme Dan Tahayul
Kebutuhan masyarakat terhadap hiburan macam ini adalah sebuah petualangan batin masyarakat untuk menjawab rasa ingin tahu mereka terhadap misteri fisika (mistik) atau rasa ingin tahu terhadap dunia lain, dunia mistik yang tak terjawab itu.
               i.            Macam-macam Tayangan Mistik dan Tahatul
      Mistik-semi sains
      Mistik-fisik
      Mistik-horor
               ii.            Bahaya Tayangan Mistik dan Tahayul
Setiap pemberitaan media massa memiliki efek media bagi konsumen media, salah satu efek media tersebut adalah efek keburukan yang dialami oleh masyarakat. Efek buruk adalah selain berdampak pada kerusakan kognitif masyarakat, terutama anak-anak, bahaya terbesar dari tayangan mistik dan tahayul adalah pada kerusakan sikap dan perilaku.
B.     Pelecehan Seksual Dan Pornomedia
a.      Berawal dari Wacana Seks
b.      Pergeseran Konsep Pornografi
      Pornografi
      Pornoteks
      Pornosuara
      Pornoaksi
      Pornomedia
c.       Pengaruh Pornomedia: Kritik Terhadap Pornografi
Masing-masing orang yang berada pada konteks budaya dan sosiologis ini memiliki kepentingan masing-masing untuk membuat definisi tentang porno sebagai bentuk dari eksistensi mereka, terutama berhubungan dengan kekuasaan dan Negara.
d.      Konstruksi Sosial Pornomedia
Ketika media massa menggunakan pornomedia sebagai objek pemberitaan maupun proses pemberitaan, maka informasi pemberian porno itu akan sangat cepat (dan meluas) terkonstruksi sebagai pengetahuan di masyarakat.
C.    Kekerasan Perempuan Di Media Massa
  Citra Kekerasan Manusia
  Kekuasaan Laki-laki Atas Perempuan: Ciptaan Kapitalisme
D.    Kekerasan Dan Sadisme
Media massa benar-benar ingin menunjukkan kepada masyarakat konsumennya bahwa ia adalah benar-benar replikasi dari masyarakatnya, karena itu media massa juga harus tampil dalam bentuk kekerasan dan sadistis, media massa harus punya wajah seram yang membuat masyarakat merinding dan mengelus dada.
E.     Lingkup Teori Komunikasi
         Teori Komunikasi Kelompok
         Teori Komunikasi Organisasi
         Teori Komunikasi Massa
F.     Penggunaan Telepon Genggam Yang Mencemaskan
Pertama, kuantitas HP berkembang dalam jumlah yang sangat besar seirama dengan produsen-produsen HP memproduksi HP murah yang masa penggunaannya terbatas sehingga diperkirakan akan menjadi limbah yang mengkhawatirkan di dunia. Kedua, HP berkembang kea rah disfungsi social, di mana penggunaan HP dapat merusak sendi-sendi hubungan social masyarakatnya.
G.    Penggunaan Telepon Untuk Menipu Dan Pornosuara
Telepon juga menjadi alat utama untuk menipu masyarakat. Para penipu telah membangun konsep jaringan telepon untuk menipu orang, bahkan mereka sanggup mengkoneksikan jaringan telepon, internet, ATM, dan Kode Rahasia Bank (PIN) untuk membobol bank.
H.    Runtuhnya Media Cetak
Berbagai analis memperkirakan bahwa salah satu pemicu kehancuran media cetak adalah factor televise dan internet. Pendengar televise di Amerika sebesar 70% dan sebanyak 40% warga Amerika berusia di bawah 30 tahun menggunakan referensi Internet (media online) untuk mendapatkan berita nasional dan internasional.


BAB TIGA BELAS
MASA DEPAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI

A.    Agenda Penting
Persoalan-persoalan komunikasi amat mendominasi masalah sosiologis kontemporer, terutama konten media begitu banyak menyita perhatian kita dalam studi-studi komunikasi.
  Time and Space dan Stasiun Media Bergerak (Telapak Tangan)
  New Media
  Cyber dan Ruang Waktu
  Citra dan Konstruksi Sosial Media Massa
B.     Tenaga Pengajar Dan Peneliti
Tenaga pengajar dan peneliti di bidang komunikasi saat ini masih sangat terbatas yang ada di berbagai perguruan tinggi, kalau ada, justru keberadaan mereka sama saja tidak ada karena konsentrasi mereka tidak penuh ke bidang in, hal tersebut dikarenakan karena biasanya mereka mencari kehidupan di luar bidang ini, terutama di politik, akibatnya banyak pekerjaan penelitian yang seharusnya dilakukan, menjadi terbengkalai.











Kamis, 17 November 2016

analisis aksi 4 november

Nama : Haris Munandar
NPM : C1021511RB1002
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi
Univ : Universitas Sangga Buana YPKP

Aksi 4 november atau yang juga disebut aksi bela Al-Qur'an, terjadi pada 4 November 2016 kemarin. Pada saat itu lebih dari 100.000 jiwa yang notabene umat muslim turun ke jalan-jalan pusat di jakarta, seperti bunderan HI. Aksi para demonstran tersebut bertujuan untuk menuntut agar Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di adili dan dipenjarakan. Karena sebelumnya saat ia melakukan percakapan dengan warga di kepulauan seribu, ia menyatakan bahwa tidak masalah jika warga yang "dibohongi pake surah Al-Maidah 51 dan macem-macem", tidak memilihnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Percakapan itu direkam dan diunggah oleh Pemprov DKI Jakarta di situs Youtube.
Dalam hal ini banyak sekali warga dan pengamat yang mengkritik pernyataan Ahok tersebut, dan menganggap Ahok telah melecehkan Al-Qur'an. Kritik ini tersebar di jejaring-jejaring media sosial seperti Facebook dan Twitter serta mendapat banyak dukungan dari puluhan ribu orang.
Dalam pandangan saya pribadi, jika saya amati dari kata-kata yang Ahok ucapkan, memang menurut saya pun itu adalah kata-kata yang cenderung melecehkan Al-Qur'an. Namun, jika di amati dari maksud dan tujuan Ahok berucap demikian, saya tidak tahu apakah memang Ahok ini berniat untuk melecehkan Al-Qur'an atau nggak. Namun, yang saya garis bawahi, pak Ahok ini tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Harusnya sebagai calon gubernur ini bersikap bijak dalam memilih dan memilah kata-kata yang akan ia ucapkan ketika ia sedang melakukan percakapan dengan masyarakat. Dan harusnya pak Ahok pun sadar ada yang merekam percakapan tersebut yang akan mempublikasikannya. Dan harusnya ia pun tahu bahwa masyarakat iti sensitif dan kritis.

Sabtu, 12 November 2016

Analisis Aksi 4 November

Nama : Haris Munandar
NPM : C1021511RB1002
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi
Univ : Universitas Sangga Buana YPKP Bandung

Aksi 4 November atau yang dikenal sebagai aksi damai, menjadi trending topik di Indonesia beberapa waktu lalu. Itu disebabkan oleh adanya dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Calon Gubernur DKI Jakarta, yaitu Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal Ahok beberapa bulan lalu saat beliau sedang mensosialisasikan programnya di kepulauan seribu.
Saya akan mencoba menganalisis aksi 4 November tersebut dari berbagai sudut pandang, yaitu kelompok sosial, strata sosial, perubahan sosial, dan komunikasi massa.

Kelompok sosial
Dalam masyarakat, terdapat beberapa kelompok yaitu kelompok formal-sekunder, formal-primer, informal-sekunder, dan informal-primer. Dalam aksi 4 November tersebut, kelompok-kelompok itu bersatu padu untuk melakukan unjuk rasa terhadap Ahok atas perbuatannya itu. Mereka tidak membeda-bedakan perbedaan suku, ras, ormas, keluarga, komunitas, dan lain-lain, karena mereka mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk membela Al-Qur;an.

Strata Sosial
Sama halnya dengan kelompok sosial, pada aksi 4 November tersebut juga para demonstran tidak membedakan status sosial mereka. Mereka yang berasal dari kalangan atas tidak memisahkan diri dari mereka yang berasal dari kalangan bawah, begitupun sebaliknya. Mereka berbaur satu sama lain.

Perubahan Sosial
Dalam aksi 4 November tersebut, terjadi banyak perubahan sosial. Salah satunya, umat muslim di Indonesia yang sebelumnya mungkin terpisahkan oleh perbedaan pulau, daerah, suku, ormas, dan lain-lain, pada saat aksi tersebut mereka bersatu untuk membela Al-Qur'an.

Komunikasi Massa
Komunikasi massa tidak bisa lepas dari yang namanya media massa. Dalam menganalisis aksi 4 November, peran media massa sangat besar. Mengapa ? Karena, baik pada saat aksi itu berlangsung maupun setelahnya, berbagai media massa terus memberitakan aksi tersebut supaya para masyarakat yang tak terlibat langsung mengetahui apa yang terjadi. Namun, disayangkan ada beberapa media massa yang tidak objektif dalam memberitakan kasus itu, bahkan cenderung menyudutkan salah satu pihak.


Minggu, 06 November 2016

Pengertian, Jenis, Ciri-ciri Publik

Publik dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Mereka tidak berada dalam satu tempat yang sama dan bahkan mereka tidak saling mengenal. Meskipun mereka mempunyai minat dan perhatian yang sama, belum tentu mereka juga mempunyai pendapat atau opini yang sama.

Dalam Ilmu PR (Public Relations), publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu public internal dan eksternal. Public internal yaitu publik yang berada didalam sebuah organisasi atau perusahaan itu sendiri. Contohnya, publik pegawai (employee public), publik manajer (manager public), publik pemegang saham (stockholder), dan publik buruh (labour public). Sedangkan yang dimaksud publik eksternal yaitu publik yang berada diluar organisasi yang harus diberikan informasi untuk dapat membina hubungan baik (goodwill). Contohnya, publik pers, publik pemerintahan, publik masyarakat sekitar, publik pemasok, publik pelanggan, publik konsumen, publik bidang pendidikan dan umum.

Secara umum, publik dikelompokan menjadi empat. Antara lain :
  • ·         Konsumen, yaitu publik yang menerima produk atau jasa dari suatu perusahaan tertentu.
  • ·         Produsen, yaitu publik yang memberikan input kepada perusahaan, meliputi karyawan, sukarelawan, dan lain-lain.
  • ·         Perancang, yaitu publik yang berfungsi sebagai pengatur melalui setting normal atau standar bagi perusahaan (seperti asosiasi atau departemen pemerintah).
  • ·         Pembatas, yaitu publik yang dalam kondisi tertentu mampu mengurangi dan menghambat keberhasilan perusahaan (seperti competitor, pesaing dan kekuatan lain yang berbahaya).


Adapun ciri-ciri dari publik, antara lain :
  • ·         Kelompok tidak teratur
  • ·         Interaksi tidak langsung
  • ·         Perilaku publik didasarkan pada perilaku individu
  • ·         Anonym (tidak saling mengenal) dan heterogen (dari berbagai kalangan)
  • ·         Mempunyai minat yang sama
  • ·         Minat yang sama tersebut belum tentu mempunyai pendapat yang sama juga.

Selasa, 01 November 2016

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN ANTARA KERUMUNAN, MASSA, DAN PUBLIK


          Pada kali ini saya akan mencoba membahas tentang pengertian dan perbedaan kerumunan, massa, dan publik. Langsung saja kita bahas satu persatu.
          Kerumunan dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang bergabung untuk mengerubungi sesuatu. Diantara mereka tidak berhubungan secara tetap. Karena, objek yang menjadi perhatian mereka yaitu kejadian yang sedang terjadi saat itu saja. Setelah kejadian itu selesai, dapat dipastikan mereka akan meninggalkan tempat tersebut. Contohnya, ketika di sebuah jalan terjadi kecelakaan antara sebuah motor dan sebuah mobil, tentu itu akan mengundang banyak orang. Orang-orang tersebut berkumpul melihat korban kecelakaan tersebut sekaligus menolongnya. Setelah permasalahan tersebut selesai, kumpulan orang itu pun pasti akan bubar. Nah, itulah yang disebut dengan kerumunan.
          Sedangkan yang dimaksud dengan massa yaitu, sekelompok orang yang tidak saling mengenal yang berkumpul di suatu tempat. Dimana, meskipun mereka berasal dari berbagai kalangan atau tidak sama (heterogen), mereka itu tidak bersifat individualistis. Itu dikarenakan mereka mempunyai tujuan yang sama. Contohnya, peristiwa demo besar-besaran pada tahun 1998 untuk menurunkan Presiden Soeharto. Demo tersebut dilakukan oleh para Mahasiswa dari berbagai daerah. Mereka bersatu untuk tujuan yang sama. Nah, para demonstran itulah yang disebut dengan massa.
          Kemudian yang terakhir yaitu Publik. Apa itu publik ? Publik yaitu sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Meskipun mereka tidak berada dalam satu tempat yang sama dan bahkan tidak saling mengenal. Contohnya, di Indonesia pasti banyak yang menyukai atau menggunakan pasta gigi Pepsodent. Mereka berasal dari berbagai daerah, namun mempunyai minat yang sama yaitu menggunakan pasta gigi Pepsodent. Itulah yang dimaksud dengan Publik.
          Setelah melihat dan membaca pengertian dari kerumunan, massa dan publik diatas, kita pasti tahu dong sekarang apa perbedaan dari ketiga submateri tersebut.

Selasa, 25 Oktober 2016

Contoh Opini Umum di Masyarakat Indonesia

Sebelum kita membahas bagaimana contoh opini umum di masyarakat, alangkah baiknya kita tahu dulu apa arti dari opini umum itu sendiri.
Opini umum yaitu pendapat yang telah di akui oleh semua masyarakat mengenai suatu hal di dalam kehidupan.
Sebagai contoh, di zaman sekarang telah muncul berbagai peralatan - peralatan modern yang sangat canggih, salah satunya yaitu HP atau HandPhone atau Gadget. Sekarang hampir semua orang mempunyai gadget, baik itu dari kalangan anak - anak, remaja, hingga yang tua. Kini anak - anak tidak lagi bermain permainan yang memang cocok untuk anak - anak, tapi kini anak - anak memainkan gadget atau HP. Apalagi di kalangan Remaja, sepertinya ada kegengsian jika remaja sekarang tidak mempunyai gadget. Kita lihat saja ketika sekumpulan orang yang sedang berkumpul di Mall, jalanan, Sekolah, semua orang - orang tersebut pasti memainkan gadget nya masing-masing. semua orang sibuk dengan teman obrolan di gadget nya. Hingga pada saat ini muncul opini bahwa "Dengan adanya gadget, itu akan menjauhkan yang dekat, dan mendekatkan yang jauh".
Tentang kebenaran akan opini tersebut, itu dikembalikan kepada diri kita masing-masing, jika kita menggunakan gadget itu untuk melakukan hal yang positif , ya itu boleh-boleh saja sih. Tetapi jika kita menggunakan gadget itu untuk hal yang kurang positif, sebaiknya kita mengurangi waktu untuk menggunakan gadget tersebut.

Terima Kasih :-)